Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization atau FAO) memprediksi bahawa akibat wabak COVID19 bisa berdampak pada krisis pangan Dunia, tak terkecuali negara kita Indonesia, dan saat ini sudah mulai terlihat sedikit demi sedikit.

Soal beras saat ini menurut pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah mengatakan, akhir tahun ini Indonesia diperkirakan surplus beras cuma sebesar 2,8 juta ton, yang mana hanya cukup untuk kebutuhan makan sebulan yaitu 2.5 juta ton.

Beliau juga berpendapat bahawa, rencana Pemerintah untuk mencetak ratusan hektar (Ha) lahan sawah baru, tidak akan dapat menjawab prediksi FAO yang dinilai darurat akibat wabak COVID19 yang sudah di depan mata.

Ia juga menyatakan bahawa beberapa negara eksportir beras seperti Vietnam, Taiwan dan India juga sudah membatasi pengiriman beras mereka ke Indonesia sebab mereka perlu memenuhi kebutuhan domestik mereka dahulu.

Untuk Provinsi Riau, Luas lahan padi di Riau pada 2019 diperkirakan sebesar 63.140 hektare (ha) atau mengalami penurunan sebanyak 8.310 ha (11,63 persen) dibandingkan tahun 2018.

Meski pun telah banyak usaha yang telah diambil, namun upaya pemerintah daerah masih belum banyak mendongkrak produksi padi. Bahkan, Riau hingga kini hanya mampu memenuhi 30 persen dari kebutuhan beras penduduknya yang mencapai sekitar 6 juta jiwa.

Yang sangat menyedihkan, Negara kita sebagai negara agraria terbesar di dunia, yang mempunyai alam yang sangat subur, yang terdiri dari 17.504 pulau, dengan luas daratan 1.922.570 km persegi dan luas perairan 3.257.483 km persegi, tidak sepatutnya kita kekurangan makanan, namun pada kenyataannya negara kita masih sangat bergantung kepada negara asing dalam memenuhi keperluan pangan rakyatnya.

Sejak lama dahulu Bapak Kemerdekaan kita Bung Karno, telah bicara panjang lebar tentang pangan dan masa depan Bangsa, Pada saat peletakan batu pertama Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada 27 April 1952, yang kini bernama Institut Pertanian Bogor (IPB), diantaranya beliau berkata “Agriculture is about alive or dead”.


USAHA MENGHASILKAN BAHAN PANGAN

Pangan adalah segala yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi manusia, termasuk bahan tambahan pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman tersebut.

Makanan merupakan kebutuhan yang kritis bagi manusia, karena ianya merupakan sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi untuk kegiatan fisik, pertumbuhan, mempertahankan jaringan dan mengatur proses metabolisme.

Ada beberapa cara manusia mendapatkan makanan antara lain:

1. Nomaden, mengembara untuk berburu binatang liar.
2. Menetap, mengumpulkan bahan-bahan di sekitar tempat mereka tinggal, terutama berupa umbi umbian.
3. Menetap di suatu daerah dengan bertani, dengan menanam jenis-jenis tanaman yang dapat menghasilkan bahan makanan.

Pertanian adalah yang bidang terawal diusahakan oleh manusia sejak berkurun abad dahulu. Pertanian dalam kehidupan manusia adalah penting bagi memenuhi keperluan makanan untuk manusia meneruskan hidup.

Ciri-ciri tanaman pangan adalah, mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi, dapat dimakan, dapat dibudidayakan atau diakses oleh masyarakat dan petani dapat menanamnya.

Jenis-jenis tanaman pangan antara lain seperti: padi, sagu, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kentang, ganyong, sorgum, berjenis jenis talas, nipah, tebu dan lain sebagainya.

Pengolahan pangan dan bahan pangan adalah merupakan kegiatan merubah bahan  makanan menjadi siap saji atau setengah jadi dengan menggunakan metode atau teknik-teknik tertentu dengan tujuan untuk menjaga nilai gizi dan agar dapat disimpan untuk jangka waktu yang panjang.

Pada abad ini pun masih ada sebagian kecil dari masyarakat yang hidup dari hasil buruan atau hidup mengembara, seperti suku-suku asli yang belum terlibat dengan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini.


PERTANIAN MENURUT ISLAM

Pentingnya pertanian dalam pandangan Islam dapat dilihat dari banyaknya ayat al-Quran yang menceritakan mengenai hasil tanaman dan buah-buahan yang beraneka macam.

Kegiatan pertanian dari aspek akidah dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah swt. Hal ini kerana tanda kebesaran Allah swt dapat dilihat dengan jelas dalam proses kejadian tumbuh-tumbuhan yang ditanaman.

Menjalankan usaha pertanian akan lebih membuatkan seseorang itu memahami hakikat sebenar tawakal kepada Allah swt dan beriman kepada kekuasaanNya.

Petani walaupun perlu bekerja keras dan mengerahkan segala kepakaran untuk menjayakan usaha pertaniannya, namun tetap saja yang menumbuhkan, yang memberikan hasil adalah Allah swt. Jika Allah swt takdirkan sesuatu tanaman itu hidup, maka tanaman itu akan hidup dan tidak mengecewakan petani. Namun jika Allah swt menginginkan sebaliknya maka itulah ketetapan takdir Allah swt.

Allah swt berfirman yang bermaksud:

"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman".
(Surah aI-An'am: 99)

Rasulullah saw juga pernah sabdanya yang bermaksud:

“Andainya kiamat tiba dan pada seseorang daripadanya kamu ada sebatang anak kurma, maka hendaklah dia tanpa berlengah-lengah lagi menanamnya”.
(HR. Imam Ahmad)

Hadith di atas menggambarkan kepada kita betapa pentingnya bidang pertanian sehinggakan hampir kiamat sekali pun masih digalakkan lagi untuk kita bercucuk tanam.

Selain itu bidang pertanian bagi umat Islam adalah antara cara mudah bagi mendapat pahala dan ganjaran daripada Allah swt, selain mendapat manfaat atau pendapatan yang halal dari hasil pertanian.

Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:

“Tiada seorang Muslim pun yang bertani, lalu hasil pertaniannya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang, melainkan dia akan menerima pahala di atas hal itu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadith lain, Baginda saw bersabda yang maksudnya:

“Tiada seorang lelaki menanam sesuatu tanaman, melainkan Allah menetapkan baginya ganjaran sebanyak jumlah buah yang dihasilkan oleh tanaman berkenaan.”
(HR. Imam Ahmad)

Tidak lama setelah tiba di Madinah, Baginda saw menggalakkan usaha dalam bidang pertanian dipertingkatkan. Bumi Madinah yang sememangnya subur perlu diusahakan dengan lebih giat. Kaum Muhajirin yang berhijrah bersama Baginda saw diarahkan supaya dapat bekerjasama dengan kaum Ansar iaitu penduduk asal Madinah dalam mengusahakan kegiatan pertanian.

Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda yang maksudnya:

“Sesiapa yang memiliki tanah, hendaklah dia mengusahakannya, namun jika dia tidak berupaya melakukannya, maka hendaklah diberikan kepada saudaranya (supaya diusahakan) dan janganlah dia menyewakannya.”
(HR. Abu Daud)

Sabda Baginda saw yang lain:

“Carilah rezeki dari khazanah bumi.”
(HR. Tabrani)

Rasulullah saw amat menitik beratkan umatnya supaya menceburi bidang pertanian dan penternakan. Baginda saw sendiri sebagai contoh bagi umatnya telibat langsung dalam aktivitas penternakan mengembala kambing sejak baginda saw kecil.

Dari segi hukum pula, bertani menjadi wajib hukumnya jika pihak pemerintah mengeluarkan perintah kepada seseorang yang mempunyai kepakaran dan kemahiran dalam bidang pertanian yang diperlukan negara atau masyarakat dan tidak ada orang lain yang mampu melakukannya.

Namun, apabila ada ramai petani yang mampu melakukan usaha sedemikian, maka hukumnya menjadi fardu kifayah kepada sesiapa melakukannya demi kepentingan masyarakat umum.

Kebanyakan fuqaha Islam berpendapat bahawa pertanian adalah lebih afdal dan utama berbanding perniagaan dan perusahaan atau perkilangan. Hal ini karena manfaat pertanian itu sendiri lebih penting dan luas sebagai fungsinya menjadi sumber bekalan makanan bagi umat.

Hal ini sangat tepat, jika kita tinjau dari situasi global yang berlaku hari ini. Efek selepas pandemi covid19 digambarkan akan mengakibatkan kegoncangan krisis emonomi besar-besaran di seluruh dunia dan ia sudah pun mulai kita rasakan.

Negara-negara yang tidak mempersiapkan ketahanan pangan dan selama ini banyak bergantung dari sumber impor asing sudah tentu akan terdampak masalah pangandi samping sangat beresiko berhadapan ancaman sabotase bahkan penjajahan asing.


LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIAMBIL SESEGERA MUNGKIN

Untuk mengantisipasi keadaan ini antara lain adalah:
1.  Masyarakat secara berkelompok, memanfaatkan semua lahan kosong yang ada di sekitarnya. Hal ini sebaiknya diprakarsai oleh Kepengurusan Masjid atau Musholla secara bersama sama, supaya mudah mendapatkan izin dari pemilik lahan kosong tersebut.

2. Masyarakat hendaknya menanam bermacam jenis tanaman pangan, bukan saja fokus kepada padi saja, tapi juga ubi-ubian yang dapat digunakan sebagai bahan makanan pengganti nasi.

3. Bersamaan dengan itu masyarakat hendaknya juga mulai menggiatkan bidang peternakan seperti berternak ayam, kambing, kerbau dan lainnya termasuk juga perikanan, minimal untuk memenuhi keperluan masyarakat sehari hari.

4. Disarankan pada orang tua untuk mengarahkan generasi muda, anak-anak kita supaya menyukai bidang pertanian, peternakan dan perikanan, supaya kehidupan kita damai, tidak ada kekacauan disebabkan karena kekurangan makanan.

5.  Minta nasehat dari para pakar Pertanian, Peternakan dan Perikanan yang ada dalam masyarakat kita dan letakkan mereka sebagai orang yang ikut bertanggung jawab untuk melancarkan usaha ini.

Adapun dari semua langkah-langkah di atas yang terpenting ialah usaha meningkatkan, nilai agama dan kerohanian di dalam masyarakat, tujuannya supaya masyarakat siap dalam mengharungi segala gejolak yang terjadi di tengah masyarakat yang kekurangan makanan, yang terutama sekali supaya penyertaan bantuan Allah swt hadir dalam setiap ujian yang kita hadapi. Karena sesungguhnya tiada sebaik-baik tempat bergantung harap kecuali hanya kepada Allah swt.

========================

Tulisan ini lahir dari kerisauan terhadap perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat kita saat ini, semoga tulisan ini bisa diterima dan diaplikasikan oleh seluruh lapisan masyarakat kita.

Inilah tanggung jawab kita terhadap Bangsa dan Negara kita, tidak ada siapa yang akan memikirkan dan bertindak untuk kita, kecuali diri kita sendiri. Semoga Allah swt mudahkan dan ridhoi semua urusan kita. Aamiin yaa Robbal 'Aalamiin.

Sekian, Terimakasih.

Kamis, 14 Mei 2020

DR. Nurmawati Syakroni Apt. Ph.D
Bsc (Gadjah Mada Univ) Farmasi
Apt (Gadjah Mada Univ) Apoteker
MSc (UKM), Ph.D (UPM) Biologi Molekuler





Sekertaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres, berkata bahawa wabak Covid-19 adalah krisis global terburuk sejak Perang Dunia Kedua.

Keadaan ini akan mengakibatkan ketidakstabilan di semua bidang, termasuk bidang ekonomi yang akan mengalami kemelesetan yang luar biasa di seluruh Dunia. Apalagi di Negara kita Indonesia, sebelum adanya wabak Covid-19 ini pun, kekacauan di Negara ini telah wujud, gejolak politik yang tak pernah reda, juga hutang yang semakin menggunung.

Apalagi dengan adanya wabak ini, keadaan Negara kita saat ini jadi semakin tidak menentu. Pemerintah yang bertanggung jawab mengatur Negara ini pun mempunyai beban yang makin berat.

Untuk menghindari kesan yang lebih fatal di seluruh Dunia umumnya dan khususnya di negera kita tercinta akibat dari wabak Covid-19 ini, kita sebagai masyarakat yang prihatin dengan keadaan ini, hendaklah bersama-sama dengan segenap elemen bangsa membantu pemerintah supaya wabak Covid-19 ini segera berakhir

Satu lagi hal yang bisa kita lakukan untuk membantu bangsa kita saat ini adalah dengan menjaga diri dan setiap anggota keluarga kita agar tetap sehat dengan mempunyai kekebalan tubuh yang optimum, antara lain dengan cara:

1.  Mendekatkan diri kepada Allah swt, dengan menjaga amalan harian, seperti menjaga solat di awal waktu, membaca Al-Quran, zikir, do'a minta perlindungan dari sang maha pelindung yaitu Allah swt dari wabak Covid-19 ini.

2.  Hidup bersih, makan makanan yang sehat, halalan toyyiban.

Alam Indonesia dijuluki sebagai negara *Megabiodeversity* terbesar di dunia, menduduki urutan kedua sesudah Brazil yang memiliki keanekaragaman terkaya di Dunia, termasuk kekayaan lautnya. Di Indonesia terdapat 30.000 jenis tumbuhan yang memiliki kandungan obat, namun baru 1200 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan dan diteliti sebagai obat tradisional.

3.  Berusaha secara mandiri supaya seluruh anggota keluarga meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengkomsumsi ramuan herbal-herbal kita yang Allah swt telah tumbuhkan di sekeliling kita.

Karena hingga saat ini untuk wabak Covid-19 ini belum ada obat yang pasti dan tepat untuk menanganinya, sehingga kita sebagai anggota masyarakat yang prihatin tidak perlu menunggu sampai obat itu ada, kita dengan pengetahuan herbal tradisional yang masyarakat kita punya turun temurun perlu berusaha mencari sendiri penangkal Covid-19 ini, dengan menggunakan herbal dari kekayaan alam kita yang Allah sudah anugerahkan kepada bangsa kita Indonesia. Yakinlah obat itu pasti ada, sesungguh Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Allah swt telah berjanji bahawa setiap penyakit itu pasti ada obatnya.

Banyak tanaman herbal kita di Indonesia yang diyakini mengandung senyawa *Anti virus* yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus.
Uji klinik ini tidak terlalu rumit, sebab herbal-herbal kita ini sudah biasa dikonsumsi sejak berkurun lamanya oleh nenek moyang kita dan tidak ada ditemukan atau terjadi kasus efek samping yang merugikan penggunanya. Sebagai contoh: tidak ditemukan ada orang yang keracunan mengkonsumsi bawang putih, kunyit dan sebagainya.

Alhamdulillah sudah banyak penelitian ilmiah awal yang dilakukan terhadap tanaman-tanaman herbal kita, dan hasilnya sangat menggembirakan, ini merupakan bukti awal  bahwa herbal-herbal tersebut bersifat sebagai Antivirus. Penelitian-penelitian ini selanjutnya dapat dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi dengan melakukan uji klinik langsung kepada manusia.

Herbal-herbal Indonesia yang mempunyai sifat antivirus antara lain:

1. Bawang putih (Allium sativum)
2. Jahe (Zingiber officinale)
3. Kunyit (Curcuma longa)
4. Jintan manis (Carum carvi)
5. Cengkeh (Syzygium aromaticum)
7. Kayu manis (Cinnamomum zeylanicum)
8. Bunga lawang ( Illicium verum)
9. Kemangi (Ocimum africanum)
10. Dukung anak ( Phyllanthus niruri)
11. Empedu bumi (Andrographis panculata)
12. Brotowali (Tinospora crispa)
13. Pegaga (Centella asiatica)
15. Temu hitam (Curcuma aeruginosa)
16. Mengkudu (Morinda citri folia)

Virus berasal dari _Bahasa Latin_ yang bermaksud racun atau bisa. Pada masa ini virus digunakan untuk merujuk virus biologi atau pun sesuatu perkara yang bersifat menular seperti parasit.

Waktu pertama kali terjadi infeksi oleh virus apa saja, termasuk virus Covid-19, tubuh akan melepaskan protein yang disebut Interferon untuk menghalang kemampuan virus untuk memperbanyak diri di sel-sel pasien tersebut. Interferon ini juga akan bekerjasama dengan anggota kekebalan yang lain untuk menyerang virus supaya dapat menghentikan penyebaran virus tersebut.

Pasien Covid-19, boleh menunjukkan gejala yang berlainan, mulai dari tidak mempunyai gejala, ada dengan gejala flu ringan sampai dengan gejala berat seperti batuk dan demam yang parah yang mesti dirawat di Rumah sakit, bahkan ada yang sampai meninggal karena paru-paru sudah lagi tidak dapat berfungsi dengan semestinya.

Sebahagian besar penyebab kematian pasien Covid-19 adalah disebabkan oleh sistem immuniti atau kekebalan tubuh pasien yang sudah rusak dari awal, sehingga  ia tidak mampu untuk melumpuhkan serangan virus yang masuk kedalam sistem tubuhnya.

Jadi untuk menghalang penyerangan virus tersebut, sistem imun tubuh kita mesti kuat, mesti berada dalam kondisi yang seoptimal mungkin. Sebagaimana dapat kita perhatikan bahawa kasus kematian yang banyak terjadi pada pasien Covid-19, adalah terjadi pada pasien dengan latar belakang penyakit kronik seperti, darah tinggi, kencing manis, jantung, gagal ginjal dan penyakit-penyakit kronik lainnya.

Pasien dengan penyakit-penyakit kronik ini biasanya mempunyai tingkat imuniti badan yang sangat rendah, sehingga virus ini boleh masuk dengan mudah tanpa ada perlawanan yang berarti dari imuniti tubuh pasien.

Demam, batuk, diare, merupakan adalah bentuk respon imun tubuh, terhadap adanya serangan virus, dimana sistem imun badan sedang berusaha untuk menyingkirkan virus, contohnya melalui batuk dan diare.

*Contoh contoh resep ramuan herbal yang boleh kita olah sediri di rumah:*

1. Air Jahe
2. Air kunyit dan temu lawak
3. Jus mengkudu dan pegaga
4. Air Jintan dan kayu manis.
5. Dan lain-lain resep yang bisa dibuat dengan berbagai campuran dari herbal-herbal yang kita telah sebutkan di atas.
Berdasarkan bahan bahan dari tumbuhan yang bersifat sebagai antivirus diatas, dapat dibuat sekurang kurangnya 3 resep herbal yang InsyaAllah dapat menaikkan kekebalan tubuh untuk melawan Covid19, yaitu dua resep yang pahit (resep 1 dan resep 2) dan satu resep yang tak pahit (resep 3).

*Resep 1:*
Bahan bahannya:
-  Dukung anak 2 batang utuh
- Brotowali: 30 cm
- Temu hitam: 2 ibu jari kak
-Jintan manis: dua sendok makan
- Bunga lawang: 7 kuntum bunga utuh
- Jahe: 2 ibu jari kaki
- Kemangi: 3 batang sepanjang 15 cm

*Resep 2:*
Bahan bahannya:
- Kunyit tua: 3 ibu jari kaki
- Cengkeh: 15 kuntum
- Kayu manis: 3 batang, sepangjang 10 cm
- Mengkudu tua: sebesar telur itik
- Pegaga: 10 tangkai daun
- Empedu Bumi: 3 batang, sepanjang 15 cm
- Bawang putih: 6 siung

*Resep 3 (tidak pahit)*
Bahan bahannya:
- Kunyit tua: 3 ibu jari kaki
- Jahe: 2 ibu jari kaki
- Mengkudu tua: sebesar telur itik
- Cengkeh: 15 kuntum
-Jintan manis: 2 sendok makan
- Kayu manis: 3 batang sepanjang 10 cm
- Temu hitam: 2 ibu jari kaki

Cara membuatnya: 

Semua bahan dicuci bersih dengan air mengalir.

Bahan bahan seperti kunyit, temu hitam, jahe, temu lawak, mengkudu, bawang putih,    Brotowali, empedu bumi, patikan kebo,  pegaga dan kemangi, bisa di memarkan saja atau diblender kasar.

Bunga lawang, cengkeh, kayu manis dan jintan terus masukkan dalam periuk rebusan.

Periuk yang di gunakan sebaiknya periuk dari tanah atau stainless steel supaya zat kimia yang dalam bahan herbal tersebut tidak berubah.

Untuk setiap resep tadi, sediakan 3 liter air,  didihkan dalam periuk, setelah airnya mendidih, masukkan semua bahan, tutup periuk dan biarkan campuran mendidih lebih kurang selama 10 minit. Mati kan api, biarkan sampai suam dan saring, boleh diminum terus sebanyak setengah cawan (50-100 ml) dua atau tiga kali sehari.

Ampasnya masih bisa ditambah 1 liter air yang mendidih dan saring, ampas yang akhir ini bisa dibuang atau di buat pupuk tanaman.

Beberapa catatan penting dalam menyediakan resep herbal ini adalah sebagai berikut:

1. Memasak dan meminum  minuman herbal ini selalu di mulai dengan Bismillah dan sholawat tiga kali.
2. Minuman herbal ini, bisa di simpan dalam botol dan di letakkan dalam kulkas biasa, in shaa Allah bisa tahan lebih kurang 10 hari.
3. Kalau ingin minum yang suam, herbal ini ambil secukupnya boleh dipanaskan dalam cawan stainless steel.
4. Sebaiknya diminum sewaktu perut kosong atau minimal sejam sebelum atau sejam sesudah makan nasi. Supaya penyerapan zat aktifnya lancar.
5. Jarakkan minimal 2 jam kalau mau mengkonsumsi obat kimia dari dokter rumah sakit.
6. Kalau ingin tambah garam sedikit, gula enau atau gula batu bisa ditambah waktu proses perebusan. Kalau ingin menambah madu, tambahkan kepada air hasil rebusan herbal saat akan mengkomsumsinya.

Sekian. Wallahu 'alam
Semoga bermanfaat.

28 April 2020
Dr. Nurmawati Syakroni.

Artikel ini tekah diterbitkan oleh koran harian Tribun Pekanbaru:

https://pekanbaru.tribunnews.com/2020/05/03/herbalis-dan-dosen-asal-riau-ini-bagikan-tiga-resep-anti-virus-yang-mampu-cegah-covid-19

Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman di Tribun Pekanbaru yang telah sudi menerbitkan artikel ini.

Hubungi Kami

"Apakah anda punya masalah kesehatan? seperti kanker, kista, asam urat, diabetes, darah tinggi atau masalah kesehatan yang lain? Sementara anda juga sudah puas berobat ke Dokter/Rumah Sakit?"

"Di sini kami ingin membantu anda. Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, ramai yang telah berhasil sembuh.. Bagaimana pula dengan anda?

Untuk pertanyaan atau konsultasi kesihatan,
hubungi pakar kami:

Dr. Nurmawati bt. Syakroni Apt. Ph.D
Pharmacist (UGM, Yogyakarta)
Microbiologist (UKM)
Moleculer Biologist (UPM)
+6019-3917945 (call/sms/whatsapp)

Atau hubungi wakil kami di Riau, Indonesia:

AS'AD TAMBUSAI
0813-72175729 (call/sms/whatsapp)
E-mail: annabaatriau@gmail.com

Atau buat temujanji
dan datang ke alamat kami:

RUMAH SEHAT AN-NABAAT
(DR. NURMAWATI SYAKRONI Apt. Ph.D)

Jln. Garuda Sakti Km. 7.5
Masuk Jln. Kijang Putih. Gg. Herbal
Desa Karya Indah. Kec Tapung
Kab. Kampar. 28464 Riau
Indonesia

Lihat google map:
https://goo.gl/maps/Rbzs39TPzau

WAKTU OPERASI:
Setiap Hari: Senin - Ahad
8.00 - 18.00 (WIB)

Video Herbal An-Nabaat